Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berbasis Dayah/Pondokpesantren, Ma’had Aly juga mengadakan kegiatan yang serupa dengan lembaga perguruan tinggi lainnya. Tidak hanya seputar belajar mengajar, di dalamnya ada juga penelitian, ujian skripsi, Kuliah Kerja Nyata, dan segudang aktivitas lainnya. Selama ini, kegiatan-kegiatan tersebut telah dilakukan secara seksama oleh para mahasantri.
Pelaksanaan sidang skripsi merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap mahasantri dalam menyelesaikan tugas akhir penelitian. Sidang skripsi memiliki tujuan menilai wawasan, pengetahuan, kemampuan serta kedalaman akademik yang dimiliki seorang mahasantri, sekaligus untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan penalaran dan analisis mahasantri.
Karena itulah, Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif Cot Trueng kembali menyelenggarakan sidang munaqasyah untuk tahap kedua. Sidang pada kali ini diikuti oleh 37 mahasantri yang telah menyelesaikan risalah atau ta’liq yang merupakan tugas akhir sebelum menyandang gelar sarjana.
Sidang pada kali ini dilaksankan di dua ruang yang berbeda dalam dua hari, 20 Mei hingga 21 Mei 2023. Ruangan pertama berada di lantai 1, sedangkan ruangan kedua berada di lantai dua gedung utama Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif. Sidang kali ini dihadiri oleh 10 Masyaikh, terdiri dari dosen penguji dan dosen pembimbing.
Sebelumnya, pada tanggal 20 Maret 2023 yang lalu, Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif telah melaksanakan sidang munaqasyah perdana yang di ikuti oleh tiga mahasantri.
Abi.Dr. Safriadi, S,HI,MA, Mudir Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif sekaligus Ketua Sidang Munaqasyah, mengatakan bahwa sidang yang di laksankan perdana beberapa bulan belakang cuman diikuti oleh tiga mahasantri saja, dan allhamdulilah pada kali ini sidang munaqasyah diikuti oleh 37 mahasantri secara luring (offline).
“Allhamdulilah sidang gelombang kedua ini diikuti oleh 37 mahasantri, lebih banyak dari gelombang pertama yang cuman diikuti oleh tiga mahasantri saja”
Menurutnya, hal itu terjadi setelah dilaksanakan program karantina ramadhan bagi mahasantri semester akhir. Pada program karantina ramadhan tersebut, mahasantri diwajibkan fokus dalam menyelesaikan risalah atau taliq.
“Hal ini terjadi karena suksesnya program karantina Ramadhan untuk para mahasantri yang melakukan penelitian risalah dan taliq” ujar yang sering disapa dengan Abi Rama itu.”
Sebagai Mudir Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif Cot Trueng, Abi Safriadi menyampaikan harapan agar setiap masantri yang telah selesai mengikuti sidang munaqasyah supaya dapat mengunakan ilmunya untuk kepentingan umat islam dan warga Indonesia. Beliau juga sangat berterimakasih kepada panitia sidang dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam hal ini. beliau juga menyampaikan selamat atas gelar sarjana bagi semua mahasantri yang telah sukses mengikuti sidang munaqasyah.
“Harapan saya jangan sampai mahasantri tidak mau mengabdi untuk masyarakat dan dunia islam. Rasa terimakasih saya, amat besar kepada panitia, dosen pembimbing dan juga kepada dosen penguji. Selamat kepada semua mahasantri yang telah selesai mengikuti ujian akhir atau sering disebut dengan sidang munaqasyah, semoga ilmu yang telah didapati bisa bermanfaat bagi umat islam khususnya dan warga Indonesia umumnya.”