Kamis (16/11/2023) Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif Cot Trueng. Sebanyak 17 mahasantri mengikuti pelepasan peserta P2M yang dilaksanakan di kediaman Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif. Kegiatan P2M (Praktek Pengabdian Masyarakat) merupakan acara tahunan Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
17 masantri yang ikut serta dalam program P2M pada tahun akademik 1445 H akan ditugaskan pada empat lokasi berbeda. Yakni, di Dayah Raudhatul Madina, desa Ule Rueleng, Dewantara, Aceh Utara, di Dayah Bustanul Huda, Mane Tunong, Muara Batu, Aceh Utara, di Dayah Raudhatul Huda Ma’arif, Paya Dua, Banda Baroe, Aceh Utara, dan di Dayah Raudhatul Ma’arif 2, Alue Dua, Sawang, Aceh Utara.
Pengasuh Dayah Raudhatul Ma’arif, Mudir Ma’had Aly, Kepala P2M dan staf akademik Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif, Tgk. H. Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trung) memberi beberapa nasehat bagi peserta P2M, di antaranya, beliau sangat berharap bagi para mahasantri yang terjun dalam program P2M hendak bisa menjaga marwah mereka, nama baik lembaga, bisa bermanfaat bagi masyarakat, dan harus bisa mengembangkan pengalaman bersosial dengan masyarakat setempat.
Satu hari sebelum acara perlepasan, terlebih dahulu pihak akademik mengadakan acara sosialisasi P2M bagi semua peserta di gedung utama Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif, Cot Trueng, Aceh Utara. Acara sosialisasi pembekalan peserta P2M turut dihadiri wakil Mudir 3, Kepala kemasantrian, kepala P2M, dan beberapa staf akademik Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif. Dalam acara tersebut Kepala bidang P2M, Tgk. H. Ahmad Zuhdi, S.Pd, S.Ag, menjelaskan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh peserta dan apa saja yang harus mereka lakukan selama berada di dalam penugasan. beliau juga sangat menekankan kepada peserta P2M senantiasa selalu mengutamakan akhlak yang baik, menjaga nama lembaga lembaga dan nama baik masing-masing peserta. Pada akhir acara Mudir 3, Abana Muhammad Aziz, S.pd.i memberikan beberapa nasehat, arahan, masukan kepada semua peserta P2M.
Perlu diketahui Praktek Pengabdian Masyarakat ini lahir dalam proses pembangunan, pada hakekatnya adalah pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-undang No: 22 tahun 1961, dalam pengamalan Tridharma Perguruan tinggi.
Praktek Pengabdian Masyarakat atau KKN pertama sekali diterapkan di Indonesia pada tahun akademik 1971/1972, disebut dengan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan sebagai proyek perintis. Pada awalnya kegiatan tersebut dilakukan oleh Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanudin dan Universitas Andalas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini lebih dikenal setelah presiden Republik Indonesia pada bulan Februari 1972 menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan membantu masyarakat pedesaan memecahkan permasalahan pembangunan sumber daya, baik SDM atau SDA sebagai bagian dari kurikulumnya.
Di Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif Cot Trung pelaksanaan P2M pertama sekali dimulai pada tahun 2021/2022 dengan status ekstra kurikuler wajib dengan bobot SKS 6 SKS. Sasaran utama program P2M Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif adalah desa. Desa yang menjadi sasaran utama P2M merupakan desa yang masih minim tenaga pengajar agama, sehingga harapan besar bagi para Mahasantri peserta P2M dapat membantu dan berperan dalam mengembangkan ajaran agama Islam di tempat tersebut. Namun, sekarang program P2M masih dibatasi di daerah yang tidak jauh dari Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif. Mungkin di masa yang akan datang program P2M bisa diterjunkan dan menyentuh desa yang membutuhkan bantuan tenaga pengajar.